Pembelajaran IPS
Pelajaran Sejarah Bukan Sekedar Dongeng
Pelajaran sejarah merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial, dimana saat ini masih dipandang sebelah mata dan dinilai sebagai pelajaran yang kurang penting karena hanya dianggap sebagai pelajaran yang membahas peristiwa masa lalu. Pelajaran sejarah acapkali dinilai hanya sekedar dongeng dan hafalan tokoh, tempat dan kapan suatu peristiwa itu terjadi. Saat ini juga masih banyak guru yang menyajikan pelajaran sejarah secara konvensional yaitu guru hanya sekedar berceramah, siswa mendengarkan dan mencatat sehingga tidak jarang saat pelajaran sejarah siswa terlihat mengantuk karena merasa bosan atau terlalu asyik karena merasa dininabobokan dengan cerita layaknya sebuah dongeng. Padahal saat ini di era milenial karakter siswa sangat berbeda dimana mereka adalah generasi yang rasa ingin tahu dan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, serba penasaran, lebih berani serta mempunyai kebebasan dalam mengekspresikan diri. Hal ini menjadi tantangan bagi guru saat ini untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tepat dan berkualitas.
Pelajaran sejarah bukan sekedar mempelajari masa lampau karena sejarah tidak hanya melahirkan cerita dari kejadian yang telah berlalu tetapi bagaimana kita dapat memahami masa lampau yang didalamnya terkandung berbagai dinamika kehidupan baik segi ekonomi, ilmu pengetahuan, politik, sosial dan budaya. Melalui pembelajaran sejarah kita bisa memahami problematika pelajaran bagi manusia berikutnya sehingga terbentuk pola pikir yang lebih cerdas dan bijak. Pelajaran sejarah merupakan catatan, kumpulan seluruh aspek kehidupan manusia serta peradaban dunia yang disusun secara teliti dan sistematis yang dinilai secara kritis dan dijadikan pedoman pada masa sekarang. Kejadian pada masa lampau dapat memberikan pengalaman dalam menghadapi dan memecahkan suatu permasalahan dalam berbagai segi kehidupan. Dalam pelajaran sejarah terkandung nilai, karakter dan pesan moral yang harus disampaikan guru kepada siswa sehingga setelah kegiatan pembelajaran selesai ada nilai tambah yang didapatkan. Pelajaran sejarah juga mempunyai andil dalam membentuk karakter siswa dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme sehingga lahirlah generasi yang bangga dan cinta terhadap bangsa dan negaranya karena peran penting sejarah sebagai gambaran perjuangan suatu bangsa. Pengenalan dan pemahaman sejarah yang benar berperan penting dalam pembentukan karakter suatu bangsa. Oleh karena itu, di belahan dunia mana pun, penanaman ingatan sejarah bangsa selalu menjadi bagian dari sistem pendidikan. Dalam pelajaran sejarah terkandung nilai, karakter dan pesan moral yang harus disampaikan guru kepada siswa sehingga setelah kegiatan pembelajaran selesai ada nilai tambah yang didapatkan.
Dalam memberikan materi pelajaran sejarah terkadang guru merasa bingung dengan metode pembelajaran yang tepat agar dapat membangkitkan minat siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang tidak sekedar menyenangkan tetapi juga dapat memberikan nilai tambah yang diharapkan. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Guru dituntut lebih cerdas untuk menguasai berbagai metode dan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Metode yang digunakan adalah metode yang menuntut siswa untuk berperan aktif dan guru hanya mengawasi, contoh metode yang ada seperti metode diskusi, simulasi / bermain peran, problem solving/ pemecahan masalah dan karya wisata di tempat bersejarah. Selain itu juga masih banyak model pembelajaran yang menarik seperti bermain lorong waktu dimana siswa bermain minidrama tentang peristiwa sejarah, menonton film sejarah juga dapat membangkitkan jiwa nasionalisme siswa selain mendapatkan pengetahuan, melakukan wawancara dengan tokoh sejarah dan tugas biografi. Suasana pembelajaran yang menyenangkan juga akan tercipta ketika dalam pemberian materi kepada siswa melalui sebuah permainan seperti card sort yaitu mengurutkan peristiwa sejarah dengan menggunakan kartu, selain itu ada make a match dan pembuatan film pendek.
Penggunaan metode dan model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah. Setiap sekolah pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan yang berbeda baik dilihat dari kemampuan siswa, segi finansial dan sarana prasa
rana yang ada. Guru harus bijak dalam memilih metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Sekolah di daerah pinggiran tidak bisa disamakan dengan sekolah perkotaan, meskipun tidak menutup kemungkinan siswa di daerah pinggiran bisa mempunyai kualitas yang sama atau lebih baik. Pada akhirnya semua dikembalikan kepada guru apakah mau dan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan tanpa menghilangkan makna dan arti penting dari materi pembelajaran itu sendiri. Selain itu juga dalam pembelajaran sejarah diharapkan selain penyampaian materi juga peran penting pelajaran sejarah dalam membentuk sikap dan karakter siswa yang luhur, rasa nasionalisme yang tinggi dan berwawasan kebangsaan.
Komentar
Posting Komentar